Sabtu, 19 September 2009

Minyak pelumas mesin pendingin

Minyak pelumas dalam mesin pendingin sebenarnya hanya terdapat dalam kompresor dan digunakan terutama untuk melumasi bagian yang bergesekan tetapi karena dalam kompresor minyak pelumas selalu bercampur dengan bahan pendingin maka ada sebagian minyak pelumas yang sempat terbawa bahan pendingin kesemua bagian mesin pendingin.
 
Fungsi minyak pelumas dalam kompresor adalah:
- Mengurangi gesekan pada bagian-bagian kompresor yang bergesekan sehingga dapat menghindari terjadinya keausan.
- Dapat mendinginkan ( mengurangi panas ) pada bagian-bagian yang dilumasi
- Membentuk lapisan penyekat sehingga dapat menghindari kebocoran kompressi, menahan hentakan dll.
- Dapat membagi zat detergen ( bahan pembersih )

Karena sebagian minyak pelumas dapat mengalir kesemua bagian instalasi mesin pendingin maka minyak pelumas akan mengalami perubahan temperatur dan akan selalu bercampur dengan bahan pendingin yang selalu akan mengalami perubahan bentuk maupun tekanannya oleh karena itu minyak pelumas untuk mesin pendingin harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Mempunyai titik beku yang rendah, sehingga apabila minyak pelumas sampai di Evaporator yang mempunyai temperature yang sangat rendah tidak akan mejadi beku dan akan tetap dapat mengalir.
b) Mempunyai kadar parafin/ lilin yang rendah sekali sehingga tidak akan mudah membeku.
c) Mempunyai struktur kimia yang stabil dan dapat dipisahkan dengan bahan pendingin dengan mudah tanpa menimbulkan akibat apapun juga baik terhadap minyak pelumasnya maupun bahan pendinginnya.
d) Bersifat sebagai Isolator listrik yang baik terutama pada jenis kompresor tertutup ( kompresor hermatik )
e) Mempunyai kekentalan ( Viscosity ) yang tepat sehingga akan dapat dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperature rendah maupun tinggi.
f) Mempunyai kemurnian yang tinggi yaitu yaitu tidak mengandung kotoran, air, asam dll.
g) Tidak mudah membentuk emulasi dan tidak bersifat sebagai osidator.

Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari bahan minyak mineral yang baik dari golongan napthene dimana ini membersihkan melalui proses penyulingan minyak untuk diambil kandungan lilin, air, belerang dan lain-lain kotorannya. Pada umumnya minyak pelumas diberi bahan tambahan ( Additive ) untuk menghindarkan terjadinya endapan busa.

Kekentalan minyak pelumas, biasanya diukur dengan satuan Saybolt Universal Second (SUS)yaitu waktu dalam satuan detik yang diperlukan untuk mengalirkan minyak pelumas sejumlah 60 cm3 dengan beratnya sendiri dari tabung melaui pipa kapiler yang berdiameter dalam 0,1765 cm dan panjang 12.25 mm pada suhu udara 100º F atau 37,8º C.

Dalam menentukan kekentalan minyak pelumas yang akan digunakan adalah sangat penting sekali karena hal ini akan mempengaruhi sirkulasi minyak pelumas dalam kompresor.

Minyak pelumas yang terlalu kental akan megakibatkan akan sulit untuk menembus / masuk pada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan sehingga pelumasan tidak akan merata dan kompresor akan cepat dapat mengalami kerusakan, sebaliknya apabila terlalu encer maka minyak pelumas tidak akan akan dapat membentuk lapisan penyekat sehingga akan mudah terjadi kebocoran kompressi ( terutam untuk kompresor rotary ) dan akan dapat mempercepat keausan pada bagian-bagian yang bergesekan.

Kekentalan minyak pelumas yang diperlukan dalam mesin pendingin dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
- Temperature penguapan bahan pendingin di Evaporator.
Minyak pelumas akan dapat bertambah kental apabila temperaturnya turun misalnya : pada temparatur 100º F minyak pelumas mempunyai kekentalan 175 SUS tetapi pada temperatur 40º F kekentalannya menjadi 1800 SUS.
- Temperature kompresor pada saat sedang bekerja.
Kekentalan minyak pelumas akan turun pada saat temperature kompresor naik.
- Jenis bahan pendingin yang digunakan dalam mesin pendingin.
Sesuai dengan sifatnya dari setiap bahan pendingin maka minyak pelumas:
- Dapat bercampur dengan bahan pendingin pada temperature tinggi maupun rendah, ini terjadi dengan bahan pendingin R-12.
- Dapat bercampur hanya pada saat ditempat yang bertemperatur tinggi saja, ini terjadi dengan bahan pendingin R-22 dan R-502
- Tidak dapat bercampur baik pada temperature rendah maupun tinggi, ini terjadi dengan bahan pendingin R-717
 
Dikutip dari beutifulminders.blogspot.com 

Pengelompokkan dan Standarisasi Baja

Pengelompokan Baja
1) Baja Karbon
Baja karbon adalah paduan besi karbon di mana unsure karbon sangat menentukan sifat-sifatnya, sedang unsur-unsur paduan lainnya yang biasa terkandung di dalamnya terjadi karena proses pembuatannya. Sifat baja karbon biasa ditentukan oleh persentase karbon dan mikrostruktur.

2) Baja Paduan
Baja paduan adalah baja yang mengandung sebuah unsur lain atau lebih dengan kadar yang berlebih daripada karbon biasanya dalam baja karbon.
Menurut kadar unsur paduan, baja paduan dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu baja paduan rendah dan baja paduan tinggi. Baja rendah unsur paduannya di bawah 10% sedangkan baja paduan tinggi di atas 10%.

3) Baja Khusus
Baja khusus mempunyai unsur-unsur paduan yang tinggi karena pemakaian-pemakaian yang khusus. Baja khusus yaitu baja than karat, baja tahan panas, baja perkakas, baja listrik.
Unsur utama dari baja tahan karat adalah Khrom sebagai unsure terpenting untuk memperoleh sifat tahan terhadap korosi. Baja tahan karat ada tiga macam menurut strukturnya yaitu baja tahan karat feritis, baja tahan karat martensitas dan austenitis.
Baja tahan panas, tahan terhadap korosi. Baja ini harus tahan korosi pada suhu lingkungan lebih tinggi atau oksidasi.
Baja perkakas adalah baja yang dibuat tidak berukuran besar tetapi memegang peranan dalam industri-industri. Unsure-unsur paduan dalam karbitnya diperlukan untuk memperoleh sifat-sifat tersebut dan kuat pada temperature tinggi.
Baja listrik banyak dipakai dalam bidang elektronika.

Standarisasi Baja
1) Amerika Serikat

a) ASTM ( American Society for Testing Materials )
o Strogen Steel (H3 9M-94)
o High Strength Low alloy Structure Steel (H2 42M-93a)
o Low and Intermediate tensile Strength carbon silicon, steel plate for machine pane and general construction (A 284M-38)
o High Steel Strength. Quenhead and Temporal alloy steel plate euatable for andirum (A 514-94m)
o Structural Steel mide 290 MPa minimum Yield point (BMM) maximum
o High Strongth Low alloy alambium vanadium steel of structural quality (43,72m-94a)
o Structural carbon steel plate of improved longers (AS 37M-93a)
o High Strength Low alloy Structural Steel 345 MPa minimum yield point 100 mm thickness (AS 88M-94a)
o Normalized high Strength Low alloy Structural Steel (A633-94a)
o Low carbonate hardening, nikel copped evanium monodin, corombium and nikel copper columbion allow steel (A710M-94)
o Hot road stuktural steel high Strength Low alloy plate with improved in ability (A 610 M-93a)
o Quenhead and tempered carbon steel plates for structural aniration (A 678-94a)

b) AISI (Americal Iron and Steel Institute) and SAE (Society of Automotive Engineers)
Baja menurut standarisasi AISI dan SAE merupakan spesifikasi dengan loxx digunakan untuk paduan yang sangat minimal. Contoh baja AISI, SAE 1445, ini berarti kandungan karbonnya adalah 0,4% dengan paduan uranium (0,4%-1,4%)

c) Menurut UNS (United Numbering System)
Baja menurut standar UNS hampir sama dengan standar AISI dan SAE, hanya saja menggunakan huruf di depan ditambah lima digit untuk jenis tambahan lainnya misalnya baja AISI,SAE A 0,70% UNS menjadi G41070 di mana awalnya G untuk baja karbon paduan rendah.

2) Jepang (JIS = Japan Industrial Standar)
o Rolled Steel for general structural (G 3101-87)
o Rolled Steel for walled structural (G 3106-92)
o Hot Rolled Atmosphetle corrosion resisting steel (G 3128-87)
o Hot Yield Strength Steel plate for walled structural (G 3128-87)
o Superior atmosphere corrosion resistant steel (G 3215-87)

3) Standarisasi Jerman (DIN = Deutsche Industrie Norm.)
o Steel for general structural purposes (17100-80)
o Waldable tine astin steel (17102-83)

4) Standarisasi Perancis (NF)
o Structural Steel (A 35-501-87)
o Structural Steel Imprived atmosphere votection vistance (H 35-502-DA)

Dikutip dari Education Web ID

Heat Treatment (perlakuan panas)

Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah salah satu proses untuk mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik terance ( tungku ) pada temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air faram, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.

Sifat-sifat logam yang terutama sifat mekanik yang sangat dipengaruhi oleh struktur mikrologam disamping posisi kimianya, contohnya suatu logam atau paduan akan mempunyai sifat mekanis yang berbeda-beda struktur mikronya diubah. Dengan adanya pemanasan atau pendinginan degnan kecepatan tertentu maka bahan-bahan logam dan paduan memperlihatkan perubahan strukturnya.

Perlakuan panas adalah proses kombinasi antara proses pemanasan aatu pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat untuk mendaratkan sifat-sifat tertentu. Untuk mendapatkan hal ini maka kecepatan pendinginan dan batas temperature sangat menetukan.

Jenis-jenis Heat Treatment

a. Quenching ( pengerasan )
Proses quenching atau pengerasan baja adalah suatu proses pemanasan logam sehingga mencapai batas austenit yang homogen. Untuk mendapatkan kehomogenan ini maka audtenit perlu waktu pemanasan yang cukup. Selanjutnya secara cepat baja tersebut dicelupkan ke dalam media pendingin, tergantung pada kecepatan pendingin yang kita inginkan untuk mencapai kekerasan baja.
Pada waktu pendinginan yang cepat pada fase austenit tidak sempat berubah menjadi ferit atau perlit karena tidak ada kesempatan bagi atom-atom karbon yang telah larut dalam austenit untuk mengadakan pergerakan difusi dan bentuk sementitoleh karena itu terjadi fase lalu yang mertensit, imi berupa fase yang sangat keras dan bergantung pada keadaan karbon.

b. Anneling
Proses anneling atau melunakkan baja adalah prose pemanasan baja di atas temperature kritis ( 723 °C )selanjutnya dibiarkan bebrapa lama sampai temperature merata disusul dengan pendinginan secara perlahan-lahan sambil dijaga agar temperature bagian luar dan dalam kira-kira samahingga diperoleh struktur yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin udara.

Tujuan proses anneling :

Melunakkan material logam
Menghilangkan tegangan dalam / sisa
Memperbaiki butir-butir logam.

c. Normalizing
Normalizing adalah suatu proses pemanasan logam hingga mencapai fase austenit yang kemudian diinginkan secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara. Hasil pendingin ini berupa perlit dan ferit namunhasilnya jauh lebih mulus dari anneling. Prinsip dari proses normalizing adalah untuk melunakkan logam. Namun pada baja karbon tinggi atau baja paduan tertentu dengan proses ini belum tentu memperoleh baja yang lunak. Mungkin berupa pengerasan dan ini tergantung dari kadar karbon.

d. Tempering
Proses tempering adalah pemanasan baja sampai temperature sedikit di bawah temperature kritis, kemudian didiamkan dalam tungku dan suhunya dipertahankan sampai merata selama 15 menit. Selanjutnya didinginkan dalam media pendingin. Jika kekerasan turun, maka kekuatan tarik turun pula. Dalamhal ini keuletan dan ketangguhan baja akan meningkat. Meskipun proses ini akan menghasilkan baja yang lebih lemah. Proses ini berbeda dengan anneling karena dengan proses ini belum tentu memperoleh baja yang lunak, mungkin berupa pengerasan dan ini tergantung oleh kadar karbon.

Jenis-jenis pengerasan permukaan


1. karburasi
Cara ini sudah lama dikenaloleh orang sejak dulu. Dalam cara ini, besi dipanaskan di atas suhu dalam lingkungan yang mengandung karbon, baik dalan bentuk padat, cair ataupun gas. Beberapa bagian dari cara kaburasi yaitu kaburasi padat, kaburasi cair dan karburasi gas.

2. karbonitiding
Adalah suatu proses pengerasan permukaan dimana baja dipanaskan di atas suhu kritis di dalam lingkungan gas dan terjadi penyerapan karbon dan nitrogen. Keuntungan karbonitiding adalah kemampuan pengerasan lapisan luar meningkat bila ditambahkan nitrogen sehingga dapat diamfaatkan baja yang relative murah ketebalan lapisan yang tahan antara 0,80 sampai 0,75 mm.

3. cyaniding
Adalah proses dimana terjadi absobsi karbon dan nitrogen untuk memperoleh specimen yang keras pada baja karbon rendah yang sulit dikeraskan.

4. Nitriding
adalah proses pengerasan permukaan yang dipanaskan sampai ± 510°c dalam lingkungan gas ammonia selama beberapa waktu.


dikutip dari : Education Web ID

Jumat, 18 September 2009

PLC

KEISTIMEWAAN PLC

Meningkatkan daya guna semua fungsi untuk system control dengan skala kecil digabungkan menjadi satu dan dapat digunakan sebagai pengganti dari pada panel control dengan relay yang conventional dan cocok sebagai pengganti pengontrol yang ekonomis di pabrik – pabrik dan keperluan lain yang membutuhkan titik control input/output yang sedikit.

Bentuk yang kecil untuk pemasangan yang tepat
Bentuk yang rapi dan sederhana memungkinkan untuk dipasang pada tempat dengan ruang yang sangat terbatas, dapat dengan mudah dipasang baik vertical maupun horizontal dekat dengan mesin yang dioperasikan.

Memilih Chip memory
Baik memory chip RAM atau EPR0M terpasang didalamnya RAM menawarkan memory Read/Write yang menyenangkan untuk program – program yang bisa dikembangkan atau dirubah (dimodifikasi). Chip ROM dapat digunakan untuk penyambungan secara permanen, pogram – program yang diubah atau bila perlu penggandaan(copy program).

Memilih opticabel fyber untuk komunikasi
Sama seperti model – model yang lain, pada program controller type C series, hubungan I/O dapat dilaksanakan dengan menggunakan kabel fyber optic .

Peralatan penunjang
Programing Consul, Printer, Interface unit dan EPROM write yang dapat di gabungkan dengan program controller type C. lebih dari itu dengan menambahkan peralatan interface memungkinkan untuk memprogram dan memonitor melalui komputer.

Programing Consule adalah peralatan dasar untuk memprogram dan memonitor hasil pemograman melalui display (LCD).

Bagian ini menjelaskan mengapa PC telah menjadi bagian yang sangat penting bagi industri – industri modern. Programmable Controller type C bisa menjelaskan hal ini. berikut komponen dasar dan prinsip kerja nya.

Dasar-dasar PC
Programmable Controler atau PC dikembangkan diindustri dengan cara yang ekonomis untuk automatisasi jalur – jalur produksi terutama yang terlibat dalam pembuatan perlengkapan dan industri berat. PC menggantikan sistim controller yang menggunakan relay yang sangat lamban dan kurang dapat dipercaya, membutuhkan perawatan yang rumit dan menuntut perawatan dan pemeliharaan yang rutin.

PC bekerja dengan cara memonitor sinyal input seperti tombol – tombol, sensor – sensor, dan limit switch. Bila peubahan dalam sinyal dapat dideteksi maka system control akan bekerja melalui logic internal yang sudah terprogram agar menghasilkan sinyal output. Sinyal ini bisa mengaktifkan beban luar suatu system control seperti relay, motor control, selenoid valve, sirine, dll.

Sistim control semacam ini membatasi jumlah pengawatan yang sangat rumit yang biasanya terjadi pada sistim control yang konvensional.

Disamping itu control terprogram memberikan kesempatan yang bisa mengubah jaringan peralatan menurut yang diperlukan dengan hanya menyederhanakan kembali program PC. Oleh karena itu proses yang automatis dari suatu produksi dapat dikontrol dan dan diubah semau kita. Penerapannya secara ekonomis adalah penyampaiannya terhadap perubahan lingkungan pabrik.

Programing consule seperti ini mempunyai tiga jenis komponen dasar yaitu bagian input/output. Sebuah Central Prosesing Unit (CPU) dan peralatan programming.

Bagian input dan output
Bagian input dan output dari peralatan dan relay pembantu yang menghubungkan PC dengan peralatan yang sedang dikontrol.

Control prosesing unit (CPU)
CPU terdiri dari rangkaian control sama dengan memory yang menyimpan program untuk mengatur kerjanya perlengkapan. CPU merupakan yang paling penting yang dapat mengorganisir semua kegiatan pengontrolan dengan cara membaca bersama – sama dengan keadaan input dan melaksanakan perintah tertentu untuk di keluarkan melalui output..

Peralatan memprogram
Alat ini dipakai untuk memasukkan data program control kedalam memory CPU, suatu kunci operator sebagai intruksi digunakan secara bertahap untuk mengontrol proses aplikasi. Ada beberapa metode untuk membuat program, dalam seri C digunakan cara membuat program dengan diagram tangga relay (Relay Leader Diagram) kita bisa membuat perencanaan/membuat program.

PLC
Ada dua versi pada PLC. satu adalah unit dasar dan yang lain unit yang dapat diperluas atau dikembangkan (expantion unit )

Unit dasar adalah tempat untuk menyimpan dan memproses data atau program yang kita buat (PLC). Sedangkan unit yang dapat diperluas atau dikembangkan (expantion unit) berfungsi untuk menambah terminal input dan output, ini digunakan apabila terminal input dan output pada unit dasar tidak mencukupi.

Pengenalan PLC

Pengenalan PLC

KEISTIMEWAAN

Meningkatkan daya guna semua fungsi untuk system control dengan skala kecil digabungkan menjadi satu dan dapat digunakan sebagai pengganti dari pada panel control dengan relay yang conventional dan cocok sebagai pengganti pengontrol yang ekonomis di pabrik – pabrik dan keperluan lain yang membutuhkan titik control input/output yang sedikit.

Bentuk yang kecil untuk pemasangan yang tepat
Bentuk yang rapi dan sederhana memungkinkan untuk dipasang pada tempat dengan ruang yang sangat terbatas, dapat dengan mudah dipasang baik vertical maupun horizontal dekat dengan mesin yang dioperasikan.

Memilih Chip memory
Baik memory chip RAM atau EPR0M terpasang didalamnya RAM menawarkan memory Read/Write yang menyenangkan untuk program – program yang bisa dikembangkan atau dirubah (dimodifikasi). Chip ROM dapat digunakan untuk penyambungan secara permanen, pogram – program yang diubah atau bila perlu penggandaan(copy program).
Memilih opticabel fyber untuk komunikasi

Sama seperti model – model yang lain, pada program controller type C series, hubungan I/O dapat dilaksanakan dengan menggunakan kabel fyber optic .

Peralatan penunjang
Programing Consul, Printer, Interface unit dan EPROM write yang dapat di gabungkan dengan program controller type C. lebih dari itu dengan menambahkan peralatan interface memungkinkan untuk memprogram dan memonitor melalui komputer.

Programing Consule adalah peralatan dasar untuk memprogram dan memonitor hasil pemograman melalui display (LCD).

Bagian ini menjelaskan mengapa PC telah menjadi bagian yang sangat penting bagi industri – industri modern. Programmable Controller type C bisa menjelaskan hal ini. berikut komponen dasar dan prinsip kerja nya.

Dasar-dasar PC
Programmable Controler atau PC dikembangkan diindustri dengan cara yang ekonomis untuk automatisasi jalur – jalur produksi terutama yang terlibat dalam pembuatan perlengkapan dan industri berat. PC menggantikan sistim controller yang menggunakan relay yang sangat lamban dan kurang dapat dipercaya, membutuhkan perawatan yang rumit dan menuntut perawatan dan pemeliharaan yang rutin.

PC bekerja dengan cara memonitor sinyal input seperti tombol – tombol, sensor – sensor, dan limit switch. Bila peubahan dalam sinyal dapat dideteksi maka system control akan bekerja melalui logic internal yang sudah terprogram agar menghasilkan sinyal output. Sinyal ini bisa mengaktifkan beban luar suatu system control seperti relay, motor control, selenoid valve, sirine, dll.

Sistim control semacam ini membatasi jumlah pengawatan yang sangat rumit yang biasanya terjadi pada sistim control yang konvensional.

Disamping itu control terprogram memberikan kesempatan yang bisa mengubah jaringan peralatan menurut yang diperlukan dengan hanya menyederhanakan kembali program PC. Oleh karena itu proses yang automatis dari suatu produksi dapat dikontrol dan dan diubah semau kita. Penerapannya secara ekonomis adalah penyampaiannya terhadap perubahan lingkungan pabrik.

Programing consule seperti ini mempunyai tiga jenis komponen dasar yaitu bagian input/output. Sebuah Central Prosesing Unit (CPU) dan peralatan programming.

Bagian input dan output
Bagian input dan output dari peralatan dan relay pembantu yang menghubungkan PC dengan peralatan yang sedang dikontrol.

Control prosesing unit (CPU)
CPU terdiri dari rangkaian control sama dengan memory yang menyimpan program untuk mengatur kerjanya perlengkapan. CPU merupakan yang paling penting yang dapat mengorganisir semua kegiatan pengontrolan dengan cara membaca bersama – sama dengan keadaan input dan melaksanakan perintah tertentu untuk di keluarkan melalui output..

Peralatan memprogram
Alat ini dipakai untuk memasukkan data program control kedalam memory CPU, suatu kunci operator sebagai intruksi digunakan secara bertahap untuk mengontrol proses aplikasi. Ada beberapa metode untuk membuat program, dalam seri C digunakan cara membuat program dengan diagram tangga relay (Relay Leader Diagram) kita bisa membuat perencanaan/membuat program.

PLC
Ada dua versi pada PLC. satu adalah unit dasar dan yang lain unit yang dapat diperluas atau dikembangkan (expantion unit )
Unit dasar adalah tempat untuk menyimpan dan memproses data atau program yang kita buat (PLC). Sedangkan unit yang dapat diperluas atau dikembangkan (expantion unit) berfungsi untuk menambah terminal input dan output, ini digunakan apabila terminal input dan output pada unit dasar tidak mencukupi.

Keterangan gambar

    1.  Terminal – terminal Input
Terminal ini digunakan untuk menghubungkan saluran saluran sinyal dari peralatan sistim control.

    2.   Indicator-indictor Input dan Output
Led menunjukan keadaan/kondisi sinyal-sinyal hidup(ON) bila ada sinyal dan mati (OFF) bila tak ada sinyal, pada setiap terminal Input atau output.

    3.    Led indicator (Daya, Run, Alarm)
Led ini menyala bila sumber daya ON PLC dalam keadaan RUN, dan PLC dalam keadaan kesalahaan (Alarm)

     4.   Power terminal (Terminal Daya )
Terminal ini dipakai untuk menghubungkan ke sumber daya AC/DC dan sebagai pentanahan dihubungkan ke Grounding.
     5.  Terminal-terminal output
Terminal ini dipakai untuk menghubungkan sinyal ke output dari PLC ke peralatan output.

      6. Penghubung (conector)
Penghubung ini di gunakan antara PLC dan Expantion unit dan ini dipakai hanya  untuk  type PLC pengembangan.

      7. Conector programing Consule
Conector programing consule berpungsi sebagai alat pembuat program, sebagai tambahan perlengkapan jenis peralatan tambahan disediakan untuk menunjang system perlengkapan.
Dua komponen utama dijelaskan dan digambarkan pada halaman berikut.
           
       8. Central procesing unit (CPU)
CPU adalah perlengkapan utama pada PLC, yang mengolah adalah Microprocessor dan terminal I/O. Program control yang ditulis dengan menggunakan peralatan pembuat program disimpan dan dilaksanakan dalam CPU.

      9.Power 24V DC Maksimal 0.3Ampere
Terminal ini dipergunakan untuk peralatan listrik seperti photosell dan sensor

 PROGAMMING CONSULE
Ini adalah peralatan program standar yang digunakan pada PLC. Program-program yang ditulis oleh programming consule di simpan dan dioperasikan dalam  CPU.
Keterangan gambar

1. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD akan mendisplay  program sesuai dengan apa yang sedang ditulis dan digunakan untuk mencek dan memonitor operasi. LCD juga akan mendisplay pesan yang keliru.
           
2. Contras layer
Contras control berfungsi untuk mengatur tingkat kecerahan dari display.

3.Key Pad
Keypad dengan  kode warna menurut fungsinya dikelompokkan menurut daerah berikut dibawah ini :

Putih             10 kunci digunakan untuk memasukkan alamat program, jumlah waktu dan  pemasukan angka jenis lain.

Merah           satu kunci yang digunakan untuk menghapus display.

Kuning          12 kunci yang digunakan untuk melengkapi fungsi-fungsi editing ketika sedang menulis dan membetulkan program – program control.

Abu-abu       16 kunci digunakan untuk memasukkan kata – kata intruksi yang digunakan dalam program.

4. Mode selector switch          
Ketiga posisi saklar memilih salah satu dari tiga cara kerja PC yaitu Memprogram, Memonitor dan Run. Cara ini dijelaskan secara mendetail dihalaman berikut.

Program        Dipakai untuk memprogram/menyisipkan/manambah program sesuai dengan yang dikehendaki

RUN             Untuk menguji coba hasil program yang sudah ditulis pada model sebelumnya dan memasukkan kedalam memory. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pemograman yang mengakibatkan kerusakan.

Monitor         Memulai program yang sudah ditulis dan disimpan kedalam memory. Dari hasil ini dapat diketahui kemajuan dari pemograman tersebut.

Sebagai contoh Kita dapat mengecheck relay (antara ON dan Off)  dalam keadaan benar dengan menggunakan alamat yang sesuai pada relay tersebut pada programming consule ini.
Masalah Noise
Pengawatan input dan out put tidak boleh ditempatkan dalam saluran yang sama. Apalagi disatukan dengan sumber daya pengawatan lainnya.

Pengawatan luar
Pakailah pipa saluran (pipa fleksibel) standart untuk line input /out put dan line sumber daya. Hal ini penting apabila system membutuhkan sumber dari 400 volt 10 ampere maksimum atau line daya 220volt 20 ampere maksimum. Jarak minimum 100 mm harus disediakan antara line input dan out put dengan sumber daya. Kabel – kabel harus ditempatkan dalam saluran yang sama, lakukanlah dengan membatasi dengan plat metal sebagai pengaman.
Ketika memasang sebuah CPU dan unit pengembangan I/O dalam panel control pastikanlah melengkapi dengan pentanahan.

Pentanahan
Terminal pentanahan adalah terminal netral penyaringan noise yang mana secara normal tidak membutuhkan pentanahan, tatapi sebaiknya terminal ini dihubungkan dengan ground.

Pemasangan panel control
Sediakanlah tempat dengan permukaan memadai, cukup untuk ventilasi udara terhindar dari sinar matahari, terhindar dari benda cair dan jauhkan dengan transformeter tegangan tinggi. Jika temperature sekeliling mencapai 55°C sebaiknya panel harus dipasang kipas untuk mengendalikan temperature.
Pentanahan panel – panel untuk mengurangi electrical shock membutuhkan pentanahan kurang dari 100 Ώ (Ohm). Jangan pakai kawat pentanahan lebih panjang karena akan menambah extra pemeliharaan CPU tidak cocok jika kawat pentanahan bersama – sama dengan peralatan lainnya, atau jika pentanahannya dihubungkan dengan bagian gedung.

Batere
Didalam CPU terdapat sebuah batere yang berfungsi untuk mensuplay tegangan pada CPU apabila ada gangguan yang mengakibatkan pemadaman. Daya tahan batere ± 5 tahun. Ketika batere penuh maka alarm/error indicator pada CPU akan berkedip – kedip. Setiap penggantian batere baru harus dipasang dalam waktu ± 3 menit setelah batere lama dilepaskan. Hal tersebut dilakukan agar data yang tersimpan pada memory tidak hilang
Rangkaian satu daya tergabung didalam CPU agar mencegah kegagalan pemakaian sebab gangguan daya sesaat atau tegangan jatuh dalam sumber jaringan. Jika tegangan jatuh dibawah 85%  maka CPU akan berhenti bekerja dan relay – relay out put secara otomatis akan berhenti. CPU akan mengabaikan semua gangguan daya jika gangguan itu tidak lebih 10 detik dan CPU akan beroperasi lagi ketika sumber daya yang diperoleh lebih dari 85%.

Sabtu, 05 September 2009

PRINSIP PELUMASAN

Tidak bisa dipungkiri - pelumas - atau yang lebih popular disebut oli - merupakan bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.
Mengapa mesin sangat membutuhkan pelumasan? Jawaban yang paling sederhana adalah untuk mengatasi gesekan. Dua permukaan logam yang bergerak satu sama lain mempunyai gesekan. Fungsi pelumas adalah "memisahkan" dua permukaan logam yang saling bergesekan itu agar keausan dapat dikurangi. Jika tidak ada lapisan pelumas, bisa dibayangkan apa jadinya. Mesin bisa rontok !

Pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan mesin yaitu dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran. Selain itu juga berfungsi untuk membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam yang nantinya akan "dititipkan" di filter oli setiap sirkulasi. Fungsi lain dari pelumas yang tidak kalah penting adalah untuk memaksimumkan kompresi dan mempertahankan tekanan. Jika tekanan yang hilang terlalu besar pembentukan seal (lapisan pelumas) yang tidak baik, mesin akan kehilangan tenaga sehingga konsumsi bahan bakar meningkat - yang berarti pemborosan biaya. Begitu vitalnya pelumas bagi kendaraan bermotor atau mesin-mesin industri sehingga memacu para ahli untuk tak hentinya berusaha menciptakan formula yang dapat menghasilkan suatu pelumas berkualitas tinggi.

Dulu, selama berabad-abad, orang menggunakan lemak binatang untuk mengurangi gesekan pada bantalan roda gerobak atau kereta pengangkut. Namun seratus tahun belakangan ini - sejak ditemukannya minyak bumi, perkembangan pelumas memasuki era baru. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi mesin otomotif dan industri saat ini yang menuntut kecepatan mesin yang lebih tinggi. Mesin-mesin modern saat ini menghasilkan tenaga lebih besar, kapasitas tampung minyak pelumas di dalam mesin lebih kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut interval pergantian pelumas yang lebih lama.

Fungsi Pelumas :

Mengendalikan gesekan
Mencegah keausan
Mendinginkan mesin
Mencegah korosi
Memelihara mesin tetap bersih
Memaksimumkan kompresi, mempertahankan tekanan

Gesekan dan Keausan :
Gesekan : Hambatan yang menahan gerakan pada dua permukaan yang saling berkontak dan bergerak relative.

Akibat dari gesekan : timbul keausan, kehilangan energi, timbul getara (bunyi)
Keausan : proses hilangnya sebagian material dari salah satu atau kedua permukaan yang saling berkontak dan bergerak relative.

Akibat dari keausan : mengurangi umur pakai mesin, mengurangi kinerja mesin